Posted in Love Struggle With No End

Love Struggle With No End (Chapter 10)

Chapter 10 : Our Love and Our Freedom

 

#Jessica POV

“FANY!!”

Aku membelalakkan mataku. Bagaimana aku tak terkejut. Aku sedang memasak bersama dengan Tiffany di dapur. Kemudian tiba-tiba saja Tiffany jatuh terkapar di lantai tak sadarkan diri. Cemas bercampur gugup melihatnya seperti itu, kuhentikan semua pekerjaan memasakku.

“Fany ah. Sadarlah! Kau kenapa??!”

Aku terus memanggil namanya. Namun, tak ada jawaban. Saat ini, tak ada siapapun di rumah. Eomma sedang pergi ke rumah temannya dan Taeyeon juga sedang bekerja. Aku mengambil handphone ku dan kuhubungi Yuri.

“Yul ! Tolong aku, Yul !!”

“Sica.. Waeyo?! Ada apa denganmu? Kau dimana sekarang??!”

“Tiffany pingsan di rumah. Aku butuh bantuanmu untuk menjemputku sekarang. Kumohon, Yul..”

“Tenanglah, eoh? Aku sedang perjalanan menuju ke apartemen mu. Sica, jangan panik!”

“Ppali!! Ppali, Yul!!”

……

…….

…….

“Sica…..”

“Tolong, Yul… hh..h”

“Tenang lah, kita antarkan ke rumah sakit sekarang.”

“Fany ahh, bangunlahh…h..h”

Kuambil handphone ku kembali. Kucoba untuk menghubungi Taeyeon.

“Yoboseyo, Taeng??”

“Ne, Noona. Ada apa??”

“Taeng ah, kau sibukkah? Kuharap kau bisa ke rumah sakit sekarang. Tiffany tak sadarkan diri. Tadi dia pingsan di rumah.”

“MWO??!”

“Ppali~”

“Arraseo! Aku kesana sekarang!”

#Jessica POV End.

••••••••••••••••••••••••••

#Taeyeon POV

“Noona!”

“Taeng..”

“Fany, gimana???”

“Masih diperiksa dokter Seohyun.”

“Kok bisa pingsan, noona???”

“Noona juga tak tau, Taeng. Tadi pagi perasaan masih baik-baik aja pas masak bareng. Ini tiba-tiba pingsan begini.. h..h”

“Kita tunggu sampai dokternya keluar saja, Sica. Sabarlah..”

“Ne, Yul…”

#Taeyeon POV End.

••••••••••••••••••••••••••

#Tiffany POV

“Engghhhh”

“Fany, kau sudah sadar?” , tanya Seohyun yang sedang berada di sampingku dan memeriksa keadaanku.

“Enggh… Hyunnie… Aku dimana?”

“Kau dirumah sakit. Apa yang kau rasakan sekarang?” , tanya Seohyun sambil mengelus bahuku.

“Kepala ku masih pusing, Hyunnie ah…”

“Istirahatlah sejenak. Aku akan panggil Jessica dulu. Ia sudah cemas menunggumu di luar.” , kata Seohyun lalu beranjak melangkahkan kaki nya keluar dari ruangan.

“Ah! Jamkkanmanyo!”

“Ne?” , tanya Seohyun kembali membalikkan badannya.

“Aku sakit apa?”

Kulihat Seohyun tak menjawabku malah hanya tersenyum. Semakin membuatku bingung dan bertanya-tanya pada diri sendiri.

“Hyunnie ah… Kumohon beritahu aku…”

“Sebenarnya apa yang kau rasakan sekarang? Apa kau tak merasakan gejala-gejala aneh terjadi padamu?” , tanya Seohyun dengan tatapan matanya serius padaku.

“Tadi pagi aku hanya merasa pusing dan aku merasa badanku terasa berat sekali. Apa aku hanya kecapean?”

“Sungguh tak ada gejala lain yang kau rasakan lagi selain itu? Kkk~” , canda Seohyun lagi. Aku mulai merasakan sesuatu hal aneh yang terjadi pada diriku.

“Aniyo. Memang aku kenapa??”

“Chukkae! Kau positif hamil, Fany ah…” , teriak Seohyun dengan gembira.

“N..Ne???”

“Hmmm…” , angguk Seohyun.

“Jangan bercanda, Hyunnie ah..”

“Pernahkah aku berbohong padamu selama ini, Fany? Haha.” , tanya Seohyun dengan tawa evilnya.

Aku membesarkan bola mataku dan menatap mata Seohyun dengan tajam. Tak tau kenapa aku merasa tak percaya akan hal ini.

“Jinjja?!”

Seohyun hanya mengangguk iya dan tersenyum. Aku tersenyum sendiri dan meraba perutku lagi. Tak percaya bahwa aku akan hamil lagi.

“Aku panggilkan Sica dulu, ne?” , sapa Seohyun serasa akan meninggalkanku lagi.

“AAAA…. Hyunnie! Jamkkanmanyo!”

“Apalagi, Fany ahh?? Aku tak ingin mereka cemas daritadi kalau aku tak memberitahu mereka bahwa kau sudah sadar.” , kata Seohyun menghela nafasnya karena aku daritadi terus menghalanginya.

“Tapi jangan sekarang kau beritahu mereka bahwa aku hamil, Hyunnie. Kumohonnn…”

“Waeyo??”

“Ya… Em… Ehm, ya pokoknya jangan sekarang aja. Ini hanya antara kau dan aku yang tau. Jebal, Hyunnie ahhh…..”

“Kau aneh sekali, Fany… Arraseo, baiklahh..” ,kata Seohyun.

“Gomawoyo, Hyunnie… Aku pura-pura tidur dulu. Katakan pada mereka bahwa keadaan ku sudah membaik, Hyunnie… Hehehe”

“Isshh.. Kau ini.. Baiklah..” , lalu Seohyun beranjak keluar lagi. Aku merasa bahagia sekali akan hal ini. Aku tak percaya aku akan hamil anak Taeyeon lagi. “Taeyeon ah, aku hamil. Kita berhasil, sayang..” , kataku sambil mengelus perutku dengan lembut dan tak terasa air mataku jatuh menetes karena kebahagiaan ku yang tak bisa kuungkapkan dengan kata-kata ini.

>>>>>>>

“Fanyy…..” , panggil Taeyeon padaku.

“Fany, kau dengar Eonnie? Bangunlah…” , panggil Jessica juga.

“Eungghhhh…”

“Sayang…” , panggil Taeyeon.

“Taeng…. Sica Eonnie…”

“Bagaimana? Apa yang kau rasakan?” , tanya Jessica padaku.

“Aku hanya sedikit pusing, Taeng..”

“Fany hanya kecapean. Mungkin akitifitas yang ia lakukan terlalu berat sehingga membuatnya jadi dropped total..” , jelas Seohyun pada Taeyeon dan juga Jessica.

“Aishh.. Kau ini. Kalau kau cape bilang dong, jadi aku tadi juga tak akan menyuruhmu membantuku memasak.. Aigoo!” , kata Jessica yang sedikit kesal padaku.

“Mianhae, Sica Eonnie….”

Kupandang kembali wajah suamiku. Kulihat wajahnya juga berubah total seperti tak biasanya.

“Taeng….”

“…..”

“Kenapa menatapku seperti itu?”

“Kau.. Yeoja babo..” , marah Taeyeon.

“Naega wae??”

“Kau tak patuh padaku..” , kata Taeyeon dengan sedikit nada kesal.

“Aishh.. Aku juga tak tau bakal jadi gini. Mianhae, jagiya…”

“hha.. Sudahlah. Jangan beritahu Eomma soal ini. Arraseo, Taeng? Aku tak ingin Eomma cemas. Ahh, Seosangnim, hari ini Fany sudah boleh pulang kan?” , tanya Jessica pada Seohyun.

“Tentu saja. Tapi tetap dijaga kesehatannya. Jangan terlalu capek dan sampai dropped seperti tadi lagi.” , jawab Seohyun memberikan penjelasan.

“Baiklah. Aku tak akan biarkan dia seperti itu lagi, seosangnim. Gomawoyo…” , kata Taeyeon membungkuk pada Seohyun. Aku hanya tersenyum melihat kelakuan suamiku itu.

“Animnida.. panggil aku Hyunnie aja. Kita sudah kenal sejak lama, tak perlu memanggilku seosangnim lagi. Hehe” , kata Seohyun.

“Baiklah, Hyunnie.. Gomawo sekali lagi..” , bungkuk Jessica pada Seohyun.

#Tiffany POV End.

••••••••••••••••••••••••••

#Taeyeon POV

*TAEYEON & TIFFANY’s CONVERSATION*

“Heh.. Heyy.. Mau kemana kau, Fany?” , tanyaku saat melihat Tiffany berdiri dari tempat tidur.

“A..Aku ingin ambil air putih untuk minum di belakang. W..waeyo??” , kata Tiffany dengan wajah bosannya.

“Kau berbaring aja, aku yang ambil…”

“Ish. Badanku remuk daritadi sore berbaring terus, Taeng. Aku hanya ingin berjalan-jalan sebentar. Agar aku bisa bergerak sedikit.” , kata Tiffany menaikkan sedikit alisnya tanda kesal.

“Huff….”

“Ya udah kalo gitu sama-sama aja yuk.. Biar ga mangut-mangut lagi. Errr~” , ajak Tiffany lalu menarik tanganku.

“Baiklah kalau itu maumu! Tapi aku yang gendong!”

“Aaaaaa… Aish, Taeng. Turunkan aku. Malu ntar kalo Eomma keluar gimana??!”

“Berani kau menolak aku cium kau di depan Eomma.. Mau??!”

“Ish!” , gerutu Tiffany.

Kulihat Tiffany hanya pasrah dan menghela panjang saat tak bisa menang saat berbicara padaku. Aku hanya tersenyum lebar saat melihat tingkahnya seperti itu.

“Aish! Tunggu sebentar. Aku belum minum!” , kesal Tiffany.

“Bawa ke kamar aja cangkir minumnya. Kau tak boleh diluar terlalu lama!”

“Kau kenapa jadi over protektif seperti ini, Taeng?! Aku bahkan sudah tak apa-apa.”

“Aku tak peduli. Kau baru saja sembuh dan itu belum sembuh total. Aku tak mau kau kenapa-kenapa lagi. Apalagi dropped hanya gara-gara capek!”

“HUUAAAAAAA!! APPAAAAAAA~” , rengek Tiffany dengan nada cengengnya itu.

“Tak ada Appa mu, panggil aku jagiya juseyo~”

“Aku tak mau! Huhhhhh”

“Kau tak mau maka aku akan menggelitik perutmu sampai kau menyerah, Fany!”

“Berani kau lakukan itu, aku tak mau bicara padamu, Taeng ahhh! Aishh! Hentikannnn~~”

Aku membawa tubuh nya ke kamar dan kularikan ke ranjang. Tangan Tiffany mengeram erat di leherku. Mungkin saja ia takut jatuh sampai harus mengeram begitu erat.

“Ish!”

“Haha.. Fany ah….”

“Hmmm?”

“Berhentilah bekerja..”

“Mwo?”

“Kau di rumah saja, menjaga Eomma..”

“Geundae, Taeng….”

“Jebal.. Aku tak ingin kau bekerja lagi. Cukup aku yang harus menafkahi istriku.”

“Tapi tak semudah itu, Taeng. Perusahaan Joon Oppa sangat membutuhkan ku juga. Jadi bagaimanapun aku tak bisa meninggalkan pekerjaan ku dengan cepat.”

“Kau tak perlu khawatir. Aku akan ajukan permohonan untuk menyatukan perusahaannya dengan perusahaan ku. Akan kubangun perusahaan yang lebih besar lagi dibanding sebelumnya. Jadi, serahkan semua padaku, arraseo?”

“N..Ne?? Kau mudah sekali kalau ngomong ya, Taeng.. Joon Oppa pasti menolak.”

“Pokoknya kau harus berhenti bekeja. Bagaimanapun caranya. Cepat atau lambat pun harus kau usahakan agar berhenti bekerja. Tolong lah, Fany. Ini reputasiku sebagai seorang suami. Aku tak bisa melihat istriku juga bekerja di perusahaan. Tugasmu hanya sebagai istri, melayani suamimu….”

“Akan kupertimbangkan lagi, Taeng. Aku mengerti keadaanmu, sayang…”

“Gomawo~”

Aku mengecup bibir manis Tiffany. Perlahan aku pejamkan mataku dan kuhisap bibir bawahnya. Posisi ku perlahan kubalikkan dan kurebahkan Tiffany menjadi posisi terlentang di atas ranjang dan aku sedikit menindih di atas dadanya. Tiffany tampaknya menikmati apa yang kulakukan padanya. Terpahan nafas kami berdua menjadi hangat dan semakin membuat suasana ini menjadi tambah kian memanas. Kurasakan desahan suara Tiffany sedikit terasa menganggu, lalu kulepaskan ciuman itu.

“Enghhhh , Taeng…”

“Hmmm?”

“Aku capek…”

“Kukira kau ingin melakukannya lagi denganku, tapi baiklah. Kau istirahatlah, sayang.”

“Mianhae…”

“Gwaenchana.. Tidurlah, jagiya..”

#Taeyeon POV End.

••••••••••••••••••••••••••

#Tiffany POV

Aku merasa sedikit perasaan bersalah terhadap Taeyeon karena aku tak bisa melakukan itu dengannya. Karena yang kutau aku sedang hamil saat ini. Aku sengaja tak memberitahu Taeyeon karena aku ingin memberi kejutan disaat ulang tahunnya tiba. Lusa merupakan hari ulang tahunnya dan di hari paling bahagianya itu aku ingin Taeyeon tau bahwa aku sekarang tengah hamil anaknya kembali. “Taeng, mianhae…” , pikirku dalam hati. Lalu aku pun tertidur di pelukkannya.

*skip*

“Fany ahh…”

“Ne? Kau sudah mau pergi bekerja?”

“Ne, hari ini aku pulang agak telat. Jadi siang ini tak bisa menemanimu makan siang.”

“Gwaenchana. Ini bukan pertama kalinya kita tak makan siang bersama. Tenanglah, aku bisa makan siang sendiri.”

“Baiklah. Jaga dirimu, sayang..”

“Arraseo. Aku masuk dulu…”

Aku mengecup bibir Taeyeon kembali. Dan kemudian turun dari mobil dan melambaikan tangan padanya. Perlahan Taeyeon mengemudikan mobilnya meninggalkan area dimana tempat aku bekerja.

“Annyeong, Oppa…”

“Annyeong, Fanyy..”

“Tumben hari ini cepat datang?”

“Iya. Haha. Karena Oppa pengen kerjaan Oppa cepat selesai. Jadi bisa pulang cepat dan Oppa bisa ketemu sama Hyunniee…..” , kata Joon Oppa sambil senyam senyum sendiri.

“Cihhh! Kau ini. Baiklah… Nikmati masa pacaranmu itu, cepat-cepatlah menyusul. Haha”

“Aku pasti akan cepat menyusulmu, Fany. Tapi tak sekarang… ahha”

Aku tersenyum lebar dan kemudian berjalan pergi meninggalkan Joon Oppa. Baru saja aku duduk di tempat duduk ku dan mulai bekerja. Aku merasa agak berbeda setelah aku duduk. Kututup mulutku dengan telapak tanganku.

*uhuk.. uuuwe*

“Fany?! Kau kenapa??”

Aku tak menjawab Joon Oppa. Namun segera aku berdiri dan berlari ke kamar mandi lagi. Merasa seperti perutku agak mual dan seperti cairan-cairan ingin keluar dari perutku. Aku berusaha memuntahkannya keluar.

“Fany ahh! Wae geurae??”

“Eunghh.. Gwaenchana… Mungkin masuk angin..”

“Kau hamil lagi?!”

“N..Nee???”

“Iyakah??”

Aku menatap Joon Oppa tapi aku tak menjawab pertanyaan nya. Perlahan aku mengangguk iya.

“kau?! Kenapa tak beritahu Oppa???” , teriak Joon Oppa tampak kegirangan.

“Aku tak ingin siapapun tau dulu sebenarnya, Oppa. Aku ingin orang pertama yang tau itu adalah Taeyeon. Sedangkan sekarang Taeyeon belum tau karena aku berencana memberitahu nya besok.”

“Memang apa bedanya hari saat kau hamil dengan besok, babo??!” , kata Oppa lalu menepuk jidatku.

“Aishh! Kenapa harus menepuk jidatku?! Huff.. Besok ulang tahunnya, Oppa.. Aku ingin memberikan sesuatu yang membahagiakannya di hari ulang tahunnya.”

“Kau tak undang Oppa makan-makan ya? Huff…”

“Aishh! Oppaa! Aku juga rencana ngundang nya malam kok!”

“Arraseo. Yippieee! Oppa ajak Hyunnie yakk… hehehe” , mangut Joon Oppa dengan sifat aegyo nya itu.

“Hahaha.. Baiklah. Terserah padamu, Oppa..”

“ASIKKKK!!” , girang Joon Oppa.

Drrrrrttt~ Drrrtttt~

Aku mengeluarkan handphone dari kantong blazzerku. Dan kulihat ada nomor tak dikenal yang menelpon. Aku angkat telepon itu dan mulai berbicara.

“Yoboseyo??”

“Benarkah ini Hwang Miyoung?”

“Ne. Nuguseyo?”

“Kami dari badan tim penyelamat udara dan air. Kami ingin beritahu bahwa Mr. Kim Taeyeon tengah dalam pencarian kami karena hanyut di sungai. Bisakah kau datang untuk memberi sejumlah informasi yang lebih jelas? Kau ini istrinya bukan??”

“MWOOOOOORAGOYO????!!”

TBC

54 thoughts on “Love Struggle With No End (Chapter 10)

  1. Udah bersyukur banget pas tahu ppany hamil. Eh, malah sebelum tbc nya gitu u,u. Semoga tae gak kenapa kenapa dan juga ppany nya jangan terlalu banyak pikiran. Nih hamilnya semoga selamat, juga taetae nya 😦
    Next chapnya ditunggu thor 😉

  2. -̶̶•-̶̶•̸Ϟ•̸Thank You•̸Ϟ•̸-̶̶•-̶. Thor dah update lg, Waduh.. serius taeng hanyut thor, kok bisa.. Gmn dgn panny, mana lg hamil.. Thor taengnya gpp kan? Mrk br aja mesra ada aja cobaannya.. Yg tabah ya panny.. Mg bukan taeng.. Lanjut thor

  3. Yaaay tiffany hamill
    Tpi knapa tuh si taeng kok bisa nyampe ilang di sungai segala
    smoga taeng selamat
    aminn

  4. annyeong…

    klimaks lagi….klimaks lagi ckckck
    author hobi bgt sih bikin kejutan d tbc nya u,u

    MWORAGOYOOOOOOO #jeggeerrr
    mudah2 an taeng gpp lah,ksian kan ppany lagi hamil u,u

  5. haisshh belum lagi bahagia udah dapat masalah lagi ..

    taeng ahh .. kenapa jadi seperti ini?? kau tau fanu sedang hamil .. author wae ?? kanapa jadi bgini?? haissshhh

    okk lanjutt

  6. fany hamil lagi 😀
    semoga taeny ga papa
    ppany, jaga kandunganmu, jangan terlalu stres

    lanjut thor,, semangat 😀

  7. akhirny fany hamil jg 🙂
    mna romantis bgt lg hahahahaha
    itu taeng knp? smga gpp yaaaa
    d tunggu next chapny thor 😀

  8. chukkhae fany pregnant again!!! tapi… kenapa taeng bisa hanyut*mungkin karna badan’a terlalu kecil#plak. lanjut thor 🙂

  9. lalah lalah anyut di sungai ko bisa o,O taeng ke kantornya naik getek kah..#plak

    cie taeny tok bak dek cer banget dah cepet banget jadinya…XD

  10. knp tae harus hanyut d saat fany hamil thor…knp…knp…
    gagal sdh rencana fany ngasih surprise k tae klau bgni cra ny…
    sekoga tae ketemu n gk knp2…

  11. aigooo ud sneng pani hamil eh si taeng hanyut….ngapaiin loe maen di sungai ehm

    mg ng knp* ya thor….berat bner ini kisah taeny xoxoxo

  12. Kok bisa taeyeon hanyut ke sungai un…
    Ni yang critanya beri kejutan si tiffany napa malah tiffany yang terkejut dengan cabar taeyeon…
    Rumah tangganya taeny sendang tertimpa cobaan bertubi2….

  13. noooooooooooo. why…. pertama bahagia krn ppany hamil tiba2 dpt berita buruk taeyeon jatuh ke sungai.
    ku temani ppany ya cari taeyeon dan ppany harus tabah ya.
    ku tunggu selanjutnya.
    hwaitaeng

  14. Apa lagi ini? Bru ja bhagia sbentar uda ada aja kjadian ga mengenakkan. Tae hanyut? Ya ampun bza2nya. Gmna dunk neh.

  15. Thor aku reader br minta ijin bc ff mu y..
    Maaf br coment di prt pertengahan,abs susah msk koment’y.
    Udh ditulis dikirm gak msk2..
    Huff..
    Dari awal smpi part ini aku bc sangat bgs thor..
    Bikin galau,kasihan taeny’y slalu ªϑª cobaan.
    Skrg aplgi nich,Ĵª♌Ǥå♌ blng taeng dlm bhya.
    Bnyk ฯ∂Ϟƍ di pke pw smpi2 hrs melampaui bc’y thor.Jªϑί binggung.

  16. Gilakk sekarang apaan lagi nihhh????#hebohtingkatskripsi(lulus smp aja belom udah skripsi-_-) ahh next aja deh penasaran hehehehe

Leave a comment