Posted in Only U

ONLY U (CHAPTER 12)

Title : Only U (Chapter 12)

Author : Taengoosteps

Main Cast : Taeyeon & Tiffany (TaeNy)

Support Cast : Find by yourself

Genre : Gender Bender, Sad, Love, Drama

Rated : 17+

Tiffany pun terdiam. Ia mengangguk kecil pada Taeyeon dan mempercayainya. Tak lama kemudian, Taeyeon dan tim polisi pun langsung berangkat.

 

~ooOOoo~

 

“YAK AHJUSSI! TAK PERLU BANYAK MENGGERTAK! KAU TAKKAN BISA KEMANA-MANA!”

“Err….hhhh….aarrrrgg”

“Aku yakin sebentar lagi putrimu akan datang menjemputmu. Dan ini menarik. Akan menjadi sebuah pertarungan yang hebat antara aku dan Taeyeon. Keke~”

“Andwae. Andwaeyo~ Miyoung tak boleh sampai datang kesini. Aku tak ingin melihatnya terbebani dengan keadaan yang sedang terjadi. Tidak untuk kedua kalinya! Jebal~!” ucap Appa Hwang dalam hati.

“Jika dari dulu kau menikahkanku dengan Tiffany sebelum ia kenal dengan Taeyeon, mungkin kita takkan seperti ini, ahjussi~”

Tatapan Appa Hwang hanya bisa memekik tajam ke arah Yuri. Ia tak menyangka sikap Yuri akan seperti itu. Sungguh berbeda jauh dengan Yuri yang ia kenal dulu. Appa Hwang hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri. Dan ia sungguh bersyukur putrinya tidak bersama dengan orang yang salah.

“YURI SSI!”

Yuri berbalik. Dan ia mulai tertawa sinis karena orang yang ditunggunya sudah datang. Benar, Taeyeon tiba ditempat itu sendirian.

 

#TAEYEON FLASHBACK

“Ani~ Biarkan aku sendiri yang menghadapinya terlebih dahulu. Kumohon pada tim untuk tak mengambil tindakan secara cepat. Kalian bisa bersembunyi dulu, bukan?”

“Geundae, bagaimana jika ia macam-macam denganmu?!”

“Tenang saja, aku yakin ia takkan berani.”

“Arraseo. Kami akan berikan sebuah senjata api ini untuk kau berjaga-jaga. Jika ia berani macam-macam, tembak saja kakinya. Arraseo?”

Taeyeon menggangguk mengerti. Dengan segala strategi yang sudah direncanakan selama perjalanan, kini Taeyeon bekerja sama dengan tim polisi untuk menjalankan aksi penangkapan Yuri.

#TAEYEON FLASHBACK END

 

“Akhirnya kau datang juga, Taeyeon ssi~”

“Lepaskan Ahjussi Hwang!”

“Aku memang berencana untuk melepaskannya. Hanya saja aku belum menyampaikan semua yang harus kusampaikan padanya.” Ucap Yuri dengan senyuman licik.

“Sudah kukatakan padamu dari awal. Bersikaplah seperti seorang namja. Jangan hanya bisa menggunakan cara licik untuk mengancamku dengan nyawa Ahjussi Hwang.”

“Kau benar. Semua yang kau katakan tak ada salahnya. Kau bahkan tau aku sangat mencintai Miyoung. Geundae wae? Mengapa kau harus muncul lagi setelah sekian lamanya kau menghilang?! Kenapa harus menyeret Miyoung untuk pergi menemuimu lagi?!” Yuri membentak keras ke arah Taeyeon.

“Mungkin kau tak pernah percaya dengan adanya takdir. Tapi aku percaya. Jika kami dulu harus berpisah, kami yakin kami akan dipersatukan kembali jika kami memang saling ditakdirkan. Miyoung hanya menganggapmu sebagai seorang sahabat, bahkan lebih seperti Oppanya. Kenapa kau sangat bersikeras untuk mendapatkannya dengan cara ini?”

“Aku tak peduli. Karena aku mencintainya!”

“Lawan aku jika kau berani, Yuri ssi. Lepaskan Ahjussi Hwang!”

“KAU BANYAK BICARA OMONG KOSONG!”

Yuri pun menaikkan sebuah kayu yang digenggamnya dan berlari ke arah Taeyeon. Mereka saling bertarung satu sama lain. Disisi lain Appa Hwang berusaha keras untuk menggerakkan semua organnya agar lentur sehingga ia bisa melepaskan ikatan tali yang terkait pada tubuhnya itu.

BUGGG!

“Akkh!”

Taeyeon terhempas seketika ketika pukulan kayu itu mengenai pundaknya. Ia menahan rasa sakit itu sekuat tenaga. Sampai ketika Yuri melanjutkan untuk memukulnya lagi, Taeyeon pun mengeluarkan senjata yang disembunyikannya sejak lama dan langsung mengarahkan senjata tersebut ke arah Yuri. Yuri membelalakkan matanya. Ia berusaha untuk menghindar namun tak berhasil.

DOORR!!

“ARRGHHHH!!!”

Saat itu juga para petugas polisi melabrak masuk kedalam gedung setelah mendengar suara tembakan tersebut. Mereka melihat Yuri yang tergeletak tak berdaya dan saat itu juga langsung mengepung Yuri. Taeyeon dengan sedikit melemah berusaha berdiri dibantu oleh detektif Shim yang sedari kemarin sudah membantunya untuk menangkap Yuri.

Taeyeon berlari kearah Appa Hwang. Dan membantu Appa Hwang melepaskan tali tersebut.

“Ahjussi gwaenchana?”

Appa Hwang mengangguk pelan. Bibir Appa Hwang masih kaku untuk berbicara selancarnya. Tapi untungnya Taeyeon juga memintanya untuk tak terlalu memaksakan dirinya untuk berbicara. Yang terpenting Appa Hwang sudah aman dan membawanya terlebih dahulu untuk bertemu dengan Tiffany.

“Kkajja~ Kita pergi, huh?”

“P-p-ppan….ny”

“Arraseo. Aku tau itu yang akan kau ucapkan. Kkajja, kita temui ppany, ahjussi~”

Taeyeon tersenyum kecil. Lalu ia membawa Appa Hwang pergi dibawah lindungan tim polisi.

 

~ooOOoo~

 

Setelah beberapa jam menempuh perjalanan pulang kerumah, tepat setelah mereka tiba didepan rumah Tiffany, Taeyeon pun menghubungi Tiffany.

“Ppany ah~”

“Y-yoboseyo?! Tae? Taeng ah?!” Tiffany terlihat sangat panik saat itu.

“Tenanglah. Kenapa kau terbata-bata seperti itu?”

“Ani~ G-Gwaenchana. Neo gwaenchana? Oodigayo jigeum?!”

“Turunlah. Aku dibawah~”

“Ne?!”

Tiffany seketika tersentak dan langsung beranjak dari tempat duduknya. Ia berlari sekuat tenaga dan turun ke bawah untuk menemui Taeyeon-nya. Ketika ia hampir tinggal satu deretan tangga untuk sampai ke bawah, ia memandangi Taeyeon yang sudah berdiri menunggunya di depan mobil polisi itu. Tiffany mendengus kecil dengan mata yang berkaca-kaca. Ia terkejut dengan wajah memar Taeyeon yang begitu banyak. Ia bahkan sudah menyangka akan seperti ini kejadiannya. Ia pun berlari turun dan langsung memeluk Taeyeon seerat mungkin

TAPPP!

“Ah~”

“Taeng ah~!”

“Pelukanmu sungguh membuatku hangat sayang~”

“Kenapa ia menghajarmu sampai seperti ini?! Uh?! Wae?!” tanya Tiffany dengan nada cemas dan hampir menangis ketika ia melihat keadaan Taeyeon yang begitu babak belur.

“Andaikan kau berada disana tadi. Pasti kau akan terpukau dengan perkelahianku dengannya. Keke~”

“Aish~ Masih bisa bercanda?! Yak, Appa? Appa otte, Taeng ssi?”

Krekkkkkk~

Appa Hwang pun membuka pintu mobil. Dibantu oleh petugas polisi yang membantu mereka dari awal. Tiffany mendengar suara pintu terbuka. Dan Taeyeon tampak menyampingkan badannya agar Tiffany bisa melihat pemandangan disekitarnya. Wajah Tiffany tampak berbinar-binar. Ia menahan tangisannya agar tak membludak keluar.

“A-Appa…hhh”

“M-m-mii…young ah~”

Tiffany berlari memeluk Appa Hwang. Tiffany juga tak bisa berkata-kata lagi. Ia tak bisa membendung rasa kangennya sekian lama sejak berpisah dari sang Appa.

“Appa, gwaenchanayo? Hhh…”

Appa Hwang menangguk pelan. Ia terus memeluk putri berharganya yang sudah lama menghilang darinya. Tak disangka mereka akan dipersatukan lagi berkat Taeyeon. Ini merupakan suatu kebahagiaan yang sempurna bagi Tiffany karena ia sungguh dikelilingi oleh orang-orang yang dicintainya.

 

~ooOOoo~

 

“Makan malam sudah siap. Ayo, kita makan~”

Tiffany pun menuntun Appa Hwang dengan kursi rodanya ke meja makan. Taeyeon mempersiapkan makan malam yang cukup mengesankan malam itu. Tak berapa lama, seseorang mengetuk pintu.

Tok tok tok

“Ne? Nuguseyo?”

“Eomma~~~ Na-yaa~”

“Uh? Ha Ru?”

Tiffany membukakan pintu saat itu juga. Ternyata Ha Ru terlihat kembali bersama dengan Sunny. Yah, benar. Sunny mengantarnya pulang sampai kerumah.

“Sudah pulang, sayang?”

“Eoh Eomma.”

“Gomawo, Eonnie. Kau sudah membantuku menjaga Ha Ru.” Ucap Tiffany pada Sunny.

“Gwaenchana. Appa Hwang otte? Sudah kembali, bukan?”

“Ne. Kkajja, Eonnie. Masuklah dan makan malam bersama kami.”

“Annyeonghaseyo, paman Hwang.”

Appa Hwang mengangguk pelan tanda membalas salam dari Sunny.

“Ha Ru. Beri salam pada Harabeoji.”

“Annyeonghaseyo, haraboji.”

Appa Hwang tersenyum kecil. Ia merasa senang akhirnya bisa bertemu dengan cucunya. Ha Ru pun datang memeluk Appa Hwang saat Appa Hwang menawarkan pelukan padanya.

“Jadi maksudku mengundang kalian berkumpul semua pada malam ini karena ingin membicarkan sesuatu.”

“Wae, Taeng ssi?”

“Aku… ingin menikahi Tiffany.”

*uhuk*

Tiffany terbatuk-batuk seketika hingga tercengang menatapi Taeyeon.

“Aku serius, Miyoung ah~”

Tiffany masih belum bisa mengucapkan kata-katanya. Ia membisu total sejak tadi.

“Yak, Miyoung! Kau melamun? Kenapa tak menanggapi Taeyeon?” tanya Sunny sambil menepuk punggungnya.

“Huh? Ne? M-mian.. A-aku…”

“Haha! Miyoung terlihat pucat, Taeng ssi~”

“Tenanglah sayang. Jangan gugup seperti itu.”

“A-aniya.”

“Jadi bagaimana? Maukah kau menikah denganku, Hwang Miyoung?”

Tiffany masih terlihat shock. Bahkan ia hampir meneteskan airmatanya. Ia berharap itu bukanlah mimpi semata dimana Taeyeon melamarnya di depan sang Appa.

“Eomma~ Katakan iya!”

“Ne. Aku bersedia, Taeyeon ssi~”

Wajah Taeyeon seketika kembali berbinar. Ia terlihat sangat bahagia. Tanpa pikir panjang, ia datang menghampiri Tiffany dan mengecupnya tiba-tiba didepan semua orang. Tiffany hanya terkejut saat itu dan membelalakkan matanya.

“Yak! Taeng ah~” kata Sunny yang tampak protes dan sedikit marah.

“Wae?”

“Kenapa kau…” Tiffany bahkan belum menyelesaikan ucapannya, namun dipotong oleh Sunny.

“Kau bahkan tak melihat ada anakmu disini. Kenapa mengecupnya?!”

“Haha. Aku hanya tak tahan melihat bibirnya begitu merona, noona. Mianhae, Miyoung ah~ keke.”

“Aku tak melihat apa-apa. Jinjjayo!” ucap Ha Ru yang tiba-tiba langsung menutup matanya seketika itu.

Semua orang hanya tertawa saat itu. Dan kembali melanjutkan makan malam mereka dengan sukacita. Tak berapa lama, ponsel Taeyeon berbunyi. Ia melihat layar ponselnya dan kemudian menjauh dari semua orang untuk menerima telepon tersebut.

“Yoboseyo?”

“Neo oodiga?”

“Wae? Mengapa Eomma harus tau?”

“Kau benar-benar akan seperti ini terus?”

“Seharusnya itu yang harus kutanyakan kembali pada Eomma. Sampai kapan Eomma akan seperti ini terus padaku dan Miyoung?”

“Eomma hanya tak ingin Yoona sendirian. Eomma…”

“Ani! Bukan itu yang Eomma takutkan. Selama ini Eomma hanya memikirkan soal perusahaan dan takut kalau perusahaan akan hancur jika Eomma tak menikahkanku dengan Yoona bukan?!”

“Kau belum mendengarkanku selesai berbicara, Tae. Eomma tahu! Eomma sadar! Geundae…”

“TAENG! CEPAT KESINI! TIFFANY PINGSAN!”

“Wae? Ada apa?”

“Aku akan menghubungimu lagi nanti, Eomma.”

Taeyeon pun mematikan teleponnya dan langsung berlari kearah Tiffany. Terlihat Tiffany sudah tergolek lemas disana.

“Wae?!”

“Eomma, ireona!”

“Cepat hubungi 119, Taeng ssi!”

 

~ooOOoo~

 

Sesampainya dirumah sakit, Tiffany langsung dilarikan ke UGD dan semua orang yang membawa Tiffany dilarang untuk masuk ke dalam. Dan setelah kurang lebih setengah jam menjalani pemeriksaan, dokter pun keluar menghampiri Taeyeon beserta keluarga.

“Apakah kau suaminya?”

“Huh? Aku? Oh, Ne..”

“Chukkhamnida. Pasien sedang hamil 2 bulan saat ini.”

“N-ne? J-jeongmal? J-jeongmalryeo?!”

“Ne. Setelah cairan dalam selang infus habis, pasien akan dipindahkan ke kamar biasa.”

Appa Hwang yang hanya duduk sambil mendengarkan terlihat bahagia saat itu juga. Dan Sunny, hanya membelalakkan matanya tak percaya. Begitu dokter pergi, ia datang mendekati Taeyeon.

“Kau benar-benar…”

“W-wae?”

“Aigoo! Kalian belum menikah tapi lihat apa yang kau lakukan sekarang. Mwo?! Tiffany hamil 2 bulan? Kau benar-benar namja tak tau malu. Kau menoda….”

“Aish! Noona, jangan berbicara seperti itu didepan Appa Hwang dan Ha Ru! Aku juga shock mendengarnya!”

“Aish! Lepaskan aku. Tiffany satu-satunya orang yang sangat kusayangi saat ini. Bagaimana bisa kau….!”

“Geumanhae. Arraseo. Aku tau apa yang harus aku lakukan selanjutnya. Berhenti menyalahkanku lagi, ne?”

“Paman Hwang, Ha Ru-ya, kkajja, kita temui Tiffany.”

Sunny membantu Appa Hwang untuk berdiri dan perlahan berjalan menemui Tiffany ke kamar biasa.

“Bibi, apa itu hamil? Dan, Eomma tidak apa-apa bukan?”

“Hamil itu…. ahh~ Ha Ru. Kau akan dapat dongsaeng sebentar lagi.”

“Jinjjayo?!”

“Ne. Tanyakan saja pada Appamu nanti.” , kata Sunny sambil meninggikan sedikit nada bicaranya dengan sengaja sehingga membuat Taeyeon malu seketika pada Ha Ru dan juga Appa Hwang.

Taeyeon masih berdiri tegak diluar pintu UGD. Ia merasa cemas dan tak percaya bahwa Tiffany akan hamil seperti itu lagi. Sempat terpikirkan, ia tak bisa menunda lagi rencana yang sudah dipikirkannya matang-matang sejak kemarin. Ia harus segera menikahkan Tiffany. Dan tak berapa lama, ia pun menghubungi Eomma Kim dan menyuruhnya untuk datang kerumah sakit saat itu juga.

 

~ooOOoo~

 

“Ppany, gwaenchana?”

Dengan nada sedikit lemas, Tiffany berusaha untuk beranjak dari tempat tidurnya menuju pada posisi duduk agar bisa berbicara.

“Uh…. kepalaku masih agak sedikit pusing.”

“Eomma. Kenapa bisa jatuh seperti itu? Eomma membuatku cemas.”

“Eomma tak apa-apa. Appa-ya, kenapa kau harus ikut kesini? Kau masih belum pulih total.”

Appa Hwang tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya. Itu tandanya ia berkata bahwa ia tak apa-apa.

“Bibi bilang, Ha Ru akan dapat dongsaeng sebentar lagi. Apa Eomma mengerti maksud Bibi?”

“N-ne?”

Tiffany melihat ke arah Sunny dan juga Appa Hwang. Terlihat Taeyeon pun masuk kedalam ruangan saat itu juga. Sunny mengangguk pelan dan perlahan membuat Tiffany mengerti.

“Miyoung, neo gwaenchana?”

“Ne.”

 

#Taeyeon POV

 

“Sekarang kalian harus benar-benar memikirkan solusinya, Miyoung ssi, Taeng ssi. Kalian tak boleh mengundur lagi apa yang kalian sudah rencanakan. Pikirkan masa depan anak-anak kalian.”

“Noona, Samchon, bisakah kalian tinggalkan kami berdua? Kami ingin bicara berduaan dulu.”

Sunny menghela nafasnya sebentar. Lalu ia mengerti dan langsung membawa Appa Hwang serta Ha Ru untuk keluar agar mereka bisa berbicara secara pribadi.

“Taeng ah~ Tak perlu khawatir.”

“Ne?”

“Aku tau hal ini pasti membebanimu. Sehingga kau pasti tak tenang sejak pernyataan dokter bukan?”

“Aniyo. Aku tak memikirkan apapun sama sekali. Aku justru khawatir kau kenapa-kenapa.”

“Ini bukan kali pertama aku hamil. Aku bahkan sudah membesarkan Ha Ru sejak lama tanpa dirimu. Jadi… jika kau khawatir tentang Eomma Kim, sebaiknya kau berhenti. Aku bisa mengurusnya kelak.”

“Aku benar-benar tak menyangka aku akan menjadi sepengecut ini terhadap dirimu. Aku sungguh tak berdaya terhadap Eomma.”

Tiffany mencoba menahan tangisannya. Ia terus membendung air matanya agar tak keluar saat itu. Ia tak ingin menangis didepan namja yang dicintainya.

“Yang kutau, kau adalah namja yang paling bertanggung jawab selama ini.”

“Miyoung ssi, jebal….”

“Mwo? Kau ingin aku melakukan apa sehingga kau senang, Tae?!”

“Ani… Aku yang salah disini. Seharusnya aku yang minta maaf padamu. Tak seharusnya kemarin kita terbawa suasana sehingga membuatmu bisa menjadi…”

“GEUMANHAE, TAENG SSI!!”

“Miyoung ah…”

“Aku bahkan tak menyalahkanmu atas keadaan saat ini yang sudah terjadi. Kenapa harus kau yang terbebani? Apa kau puas jika kau mendengar bahwa akulah yang sudah membuatmu seperti ini? Hingga kau tergila-gila dengan suasana kemarin?! Hah?!”

“…..”

“Aku cukup kecewa untuk pertama kalinya kau meninggalkanku dengan Ha Ru dulu. Dan sekarang bahkan aku bisa hamil lagi, kenapa saat ini aku harus kecewa juga?! Aku tak memaksamu untuk bertanggung jawab atas diriku..! kau tau itu?!

 

#Taeyeon POV End

 

TBC

22 thoughts on “ONLY U (CHAPTER 12)

  1. haduuuhhh
    eomma kim gmna sih…ka bisa yah liat taeng bahagia dikit….
    ksian kan taeny bakalan pisah lgi nih u.u
    pdhl baru jg mau merit…

  2. Jebalyoo~~ jangan pisah kan mereka lagi, cukup sudah penderitaan pani selama ini😩
    Eomma kim jahat bgt sih, misahin yeoja yg dicintai anak nya sendiri😔

  3. Sudah 2 kali hamil fanyah…tp taeng masih gk.bisa bertanggung jawab??? Aiscggh dsr namja pengecut, , ,lagian keras kepala bnget sih oemma kim….
    Knp taeng gk bisa mempertahankan fanyah….
    Ksian faniah…hrus lebih bersabar lg buat bersatu ma keluarga. Kecilnya…hikszhuu…
    Ditunggu ya thor …update soon

  4. Wanjaaayyyy taeng,, ckcckckckckckckk lsg jebol,,, 😂😂😂😂

    Atuhlaaahhh masa mau ditinggalin lg pas hamil😔😔

  5. Am i late ??
    Hoo udah lama ga bka” wp. Ternyata si author update.
    Maapken saya thorr telattt….😣😣😣😣

    Anyways, si tae mga aja ga ninggalin ppany lagi

  6. wahh baru juga diterima lamaran nya udah bikin hamill 2 bulan ajahhh
    tapi seneng pokoknya kalian harus bersatuuu💑💑💑💑

Leave a comment